Cari Blog Ini

Resensi Buku: Dua Buah Buku "Psikologi Sosial"


Membandingkan Buku Psikologi Sosial Karangan
Drs. H. Abu Ahmadi dan Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych.

Oleh: Dwi Suprabowo

Judul Buku      : PSIKOLOGI SOSIAL
Penerbit           : PT. RINEKA CIPTA, Jakarta
Pengarang        : Drs. H. Abu Ahmadi

Dan

Judul Buku      : PSIKOLOGI SOSIAL
Penerbit           : PT. Refika Aditama, Bandung
Pengarang        : Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych.

Pendahuluan
  1. Latar Belakang
            Etimologi dari kata psikologi adalah kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti “jiwa” dan kata logos berarti “ilmu”. Jadi, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari istilah psikologi. Meski demikian, kita menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian dengan pertimbangan terdapat perbedaan yang jelas dengan maknanya, yakni:

-           Ilmu jiwa merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan dipahami setiap orang sehingga kita pun menggunakan dalam arti yang luas karena masyarakat telah memahaminya. Sedangkan kata psikologi merupakan suatu istilah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah sehingga kita menggunakannya untuk merujuk kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.
-         Ilmu jiwa digunakan dalam arti lebih luas daripada istilah psikologi. Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, dan juga meliputi segala khayalan dan spekulasi mengenai jiwa. Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat yang disepakati oleh para sarjana psikologi masa kini. Istilah psikologi merupakan bagian dari istilah ilmu jiwa pada umumnya.
            Dengan demikian, tampak jelas ada pergeseran makna yang terjadi pada kata psikologi dan ilmu jiwa. Psikologi zaman modern tidak dapat disamakan dengan ilmu jiwa. Contoh: secara kebetulan kita memperoleh kesan umum mengenai kekacapan dan sifat-sifat kepribadian seseorang, dengan ini kita sebenarnya sudah melakukan kegiatan ilmu jiwa. Akan tetapi, tersebut baru disebut psikologi jika cara-cara mengumpulkan keterangan mengenai kecakapan dan kepribadian orang itu dilengkapi dengan metode-metode yang objektif yang dilakukan dengan sengaja oleh orang yang terlatih. 


Pembahasan
  1. Tinjauan Umum
Psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang muncul pada abad modern ini. Ilmu ini dirintis pada tahun 1930 di Amerika Serikat, kemudian juga negara-negara lain. Ilmu ini merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi.
Psikologi social adalah ilmu ilmu yang mempelajari tentang sikap-sikap antar individu (antara manusia dengan manusia lainnya) dalam suatu masyarakat atau tempat sosial mereka. Psikologi sosial menguraikan tentang kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial, seperti situasi kelompok, situasi massa, termasuk interaksi antar orang dan hasil kebudayaanya.
             
  1. Buku Karangan Drs. H. Abu Ahmadi
            Psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang muncul pada abad modern ini. Ilmu ini dirintis pada tahun 1930 di Amerika Serikat, kemudian juga negara-negara lain. Ilmu ini merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi.
            Psikologi sosial menguraikan tentang kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial, seperti situasi kelompok, situasi massa, termasuk interaksi antar orang dan hasil kebudayaanya.
            Dalam buku ini diuraikan tentang pengertian psikologi sosial, objek dan metode psikologi sosial, aliran-aliran dalam psikologi sosial, pengertian interaksi sosial, jenis-jenis kolompok sosial, norma-norma kelompok dan norma-norma sosial, faktor-faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin, pengertian sikap sosial, sebab-sebab timbulnya prasangka sosial, pengaruh masyarakat terhadap perkembangan sosial, hubungan psikologi dengan situasi belajar, dan banyak yang lainnya.
            Ilmu psikologi sosial adalah suatu ilmu studi ilmiah tentang pe-ngalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan sosial. Masalah pokok dalam psikologi sosial adalah pengaruh sosial. Pengaruh sosial inilah yang akan mempengaruhi tingkah laku individu seseorang. Berdasarkan inilah psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari dan menyelidiki tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi perangsang sosial.
            Menurut Le Bon, bahwa massa itu mempunyai suatu jiwa tersendiri yang berlainan sifatnya dengan sifat-sifat jiwa individu. Jadi, seseorang individu yang tergabung dalam massa itu akan bertingkah laku secara berlainan dibandingkan dengan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu.
            Dalam menghadapi dunia sekitar individu tidak bersifat pasif, tetapi bersifat aktif, artinya berusaha mempengaruhi, menguasai, dan mengubah dalam batas-batas kemungkinannya. 
            Adam Smith membedakan dua bentuk dasar simpati:
1.      yang menimbulkan respons cepat hamper seperti refleksi,
2.      yang sifatnya lebih intelektual kita dapat bersimpati terhadap seseorang, meskipun kita tidak merasakan sebagai yang ia rasakan.
Situasi kebersamaan dimana sejumlah individu berkumpul pada suatu tempat dan waktu tertentu. Ciri-ciri situasi kebersamaan adalah:
1.      Sejumlah orang berkumpul                       3.   Pada tempat tertentu
2.      Mempunyai kepentingan yang sama         4.   Untuk sementara waktu
Orang merasa dan sadar bahwa ada orang lain atau banyak orang du luar dirinya. Orang juga menyadari bahwa apa yang akan dilakukan akan disadari juga oleh orang lain juga. Ternyata orang tidak mau terlalu berbeda jauh dengan orang-orang di sekitarnya.
Prasangka timbul dari adanya norma sosial. Pada kebanyakan anak-anak di Amerika Serikat prasangka terhadap orang Negro sudah terlihat pada tahun-tahun prasekolah. Anak menyadari bahwa ia telah termasuk dalam kelompoknya yaitu keluarganya dan meluas kepada bangsanya.
Prasangka sosial merupakan gejala psikologi sosial. Prasangka sosial ini merupakan masalah yang penting dibahas dalam intergroup relation. Prasangka sosial atau prasangka kelompok yaitu suatu prasangka yang diperlihatkan anggota-anggota suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain termasuk para angotanya.
Dalam berhubungan antar manusia, kita sering dihadapkan kepada situasi di mana kita berada di tengah-tengah orang yang kita kenal baik dan kita sukai. Sebaliknya kita juga sering berada di tengah-tengah orang yang masih asing bagi kita atau bahkan di antara orang yang tidak menyukai kita atau musuh kita. Di dalam situasi-situasi yang saling berbeda itu, interaksi kita juga berbeda. Di antara orang-orang yang kita kenal baik dan kita senangi, kita merasa bebas berbicara dan bertindak, terasa interaksi berjalan lancer, sebaliknya di antara orang-orang asing atau bahjkan musuh kita, kita kurang memiliki kebebasan berbicara dan bertindak, terasa interaksi kurang lancar.

3.      Buku Karangan Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych.
Buku yang berjudul Psikologi Sosial ini lebih menekankan pada uraian mengenai bagainana terjadinya sikap-sikap individu terhadap lingkungannya dan bagaimana cara-cara penelitiannya.
            Sistematis dari buku ini, pada bab satu merupakan tinjauan secara umum mengenai istilah psikologi dan ilmu jiwa. Selintas sejarah ilmu jiwa yang awal perkembangannya di Eropa Barat. Ikhtisar lapangan psikologi. Pada bab dua menerangkan tentang ilmu jiwa sosial. Pokok-pokok yang terdapat dalam ilmu jiwa social. Metode-metode penelitian. Pada bab ketiga menerangkan tentang interaksi sosial. Pengertian tentang kepribadian manusia, sugesti, dan situasi sosial. Penyesuaian diri. Pada bab empat menerangkan tentang situasi kelompok social (social Group situation). Penggolongan kelompok sosial. Pada bab lima menerangkan tentang  motif dan sikap (attitude). Ciri-ciri attitude, yakni: faktor internal dan eksternal attitude; interaksi kelompok; keluar dari kelompok; perubahan attitude; dan beberapa eksperimen. Penjelasn prasangka sosial, hubungan prasangka sosial dengan stereotip, metode penilaiannya, dan upaya menguranginya. Pada bab enam / terakhir ini menerangkan tentang pengaruh masyarakat terhadap perkembangan sosial.
            Ikhtisar lapangan psikologi, yakni psikologi terbagi dua,yaitu;
1)      Psikologi teoritis (Psikologi umum dan Psikologi khusus), dan
2)      Psikologi terapan (praktis), Merupakan praktik dari psikologi teoritis. (Psikolodiagnostik, Psikologi klinis dan  bimbingan psikologi, Psikologi Perusahaan, dan Psikologi pendidikan).
            Faktor pokok dalam ilmu jiwa sosial,yaitu:
1.   Hubungan antarmanusia;                    7.   Kehidupan manusia di kelompoknya;
2.   Sifat-sifat dan Struktur kelompok; 8.       Pembentukan norma sosial;
3.   Kepemimpinan (leadership);               9.   Dinamika kelompok (group dynamic);
4.   Sikap (attitude) social;                         10. Perubahan sikap social;
5.   Peranan kelompok dalam perkembangan individu;
6.   Psikologi anak-anak jahat dan lain-lain.
            Metode-metode psikologi sosial, antara lain:
A)  Metode eksperimen,                         C)    Metode diagnostic-psikis, dan
B) Metode survey,                                  D)    Motode sosiometri.
Pengertian kepribadian manusia yang dirumuskan sebagai berikut: “Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik dalam individu yang turut menentukan cara-cara yang khas dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya”.
            Ciri utama kelompok sosial bentuk interaksi social lainnya, yaitu:
a)   Motif yang sama anggota kelompok;
b)   Reaksi-reaksi & kecakapan yang berlainan antaraanggota kelompok;
c)   Penegasan struktur kelompok; dan
d)   Penegasan norma-norma kelompok.
            Empat perkembangan sosial yang dipengaruhi masyarakat, yaitu:
1)   Peranan keluarga terhadap perkembangan,
3)   Peranan lingkungan kerja,
2)   Peranan sekolah terhadap perkembangan, dan
4)   Peranan media massa.
            Dalam buku karangan Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych ini, memang khusus untuk sistem pengajaran, karena penyusunan isinya berurutan dan saling berhubungan serta sangat rapat dari satu bab ke bab setelahnya. Buku ini dispesifikasikan untuk kalangan akademis. 

4.      Kajian Banding
            Berdasarkan dari tinjauan kedua buku tersebut penulis dapat menyatakan bahwa:
a)      Keunggulan
Buku karangan Drs. H. Abu Ahmadi
1)   Sampul yang digunakan pada buku ini bagus dan sesuai dengan peruntukkannya. Komposisi antara gambar pada sampul dengan tulisannya pun sesuai. Informasi yang disampaikan lengkap baik judul, nama pengarang, maupun nama penerbit.  Selain itu, informasi yang disampaikan mengenai sedikit ulasan dari buku ini pada sampul belakang juga lengkap.
2)   Buku ini sudah memasuki trend. Terlihat dari judul buku ini “Psikologi SosiaL”, meskipun ilmu psikologi sosial baru berkembang tetapi ilmu ini sudah dikenal oleh masyarakat luas.
3)   Jenis kertas yang digunakan sesuai peruntukkannya.
4)   Ketebalan buku sesuai untuk mahasiswa atau masyarakat.
5)   Mutu tinta yang digunakan sangat bagus, karena terlihat hasil cetakkan yang tebal dan berkualitas.
6)   Tema buku ini adalah mengkaji masalah yang ada pada masyarakat. Tema ini sesuai dengan judul bukunya, karena judul bukunya memiliki hubungan dengan masyarakat, baik masyarakat luas maupun masyarakat sekitar.
7)   Tujuan pengarang jelas terlihat sekali pada kata pengantar, yaitu menyelidiki dan mempelajari masalah-masalah sosial yang tampak sehari-hari di dalam kehidupan masyarakat. Jadi, tujuan pengarang pada buku ini dapat diketahui secara langsung.

            Buku karangan Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych.
1)      Penulisannya menggunakan sistem Umum-Khusus, sehingga yang diung-kapkan dalam buku ini lebih lengkap, karena dari hal umum yang diluar bahasan (pusat ilmu dari cabang ilmu yang diangkat) ini dijelaskan sehingga mempermudah pembaca untuk mengikuti (memahami) isi buku ini.
2)      Penulisannya saling berhubungan, maksudnya antara bab ke bab tersebut dibuat berhubungan, sehingga mempermudah memahami isi.
3)      Sangat mengutamakan atau menggunakan bahasa akademis.
4)      Dilengkapi tabel sebagai aplikasi atau contoh penerapan untuk mempermudah pemahaman.
5)      Benar-benar membedah secara luas tentang isi (bahasan) buku ini.
6)      Menggunakan contoh untuk menggambarkan maksud bahasannya dengan contoh sehari-hari.

b)     Kekurangan
Buku karangan Drs. H. Abu Ahmadi
1)      Sistematika is pada buku ini kurang. Hal ini terbukti pada bab 3 “Kelompok Sosial”. Pada bab ini yang lebih dahulu dibahas adalah jenis-jenis kelompok sosial, seharusnya yang lebih baik dibahas terlebih dahulu adalah pengertian kelompok sosial atau arti kelompok sosial.
2)      Penulisan istilah asing yang belum dibakukan, tidak ditulis dengan benar.
Buku karangan Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych.
1)      Di luar kalangan akademis sulit untuk memahami bahasannya.
2)      Terkesan tidak fokus pada bada inti bahasannya.
3)      Sedikit membosankan, karena terkesan tidak efektif dalam penggunaan kata.
4)      Seperti diperuntukkan bagi kalangan yang benar-benar memahami asal (sumber) bahasan, yaitu psikologi atau ilmu jiwa.

c)      Kelayakan Penggunaan
Dari beberapa keunggulan dan kekurangan kedua buku tersebut, Dapat dioptimalkan penggunaannya, apabila digunakan  oleh  orang-orang  yang  tepat.
      Maksudnya, sesuai dengan tujuan kedua buku ini baik buku karangan Drs. H. Abu Ahmadi maupun Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych. tepat guna bagi kalangan mahasiswa (akademis) pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

5.      Solusi Dari Penggunaan Kedua Buku
            Sebagai pembaca kedua buku ini, solusi yang kami berikan adalah sebaiknya pada buku karangan H. Abu Ahmadi tidak lagi terjadi kesalahan, baik kesalahan penulisan atau pemilihan kata karena buku ini sudah direvisi.
            Sedangkan buku karangan Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych. solusinya adalah mengunakan bahasa yang tepat. Masksudnya, jika buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa, bahasanya penulisannya pun harus mudah dicerna oleh mahasiswa. Selain itu, gunakan bahasa yang seefektif mungkin agar pembaca tidak cepat bosan membaca buku ini.

Kesimpulan
  1. Simpulan
            Setelah membaca kedua buku ini, kesimpulan yang didapat adalah meskipun kedua buku ini memiliki judul yang sama, tetapi isinya cukup berbeda satu sama lain. Jelas terlihat bahwa buku edisi revisi disusun dengan penulisan yang sudah benar, sedangkan buku edisi non-revisi yaitu edisi ke-tiga yang dikarang Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych. masih ada kesalahan penulisan bahkan pemilihan katanya. Penyampaiannya pun tidak pada intinya melainkan penjelasan yang meluas sehingga kita harus mencari jawabannya sendiri.

  1. Saran
            Sebagai mahasiswa yang menggunakan kedua buku tersebut, sebaiknya kita harus membuka semua pikiran kita untuk dapat memahami salah satu cabang ilmu psikologi ini, agar dapat mencerna secara bertahap dan tetap utuh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan wawasan diri sebagai mahasiswa yang mempelajari sastra murni Indonesia.

 Cempaka Baru, 26 Juli 2008


2 komentar :

mohon diapresiasi..

Copyright © Jemari-Jerami. Designed by OddThemes