: .Titik
Lucu jika malam mengingat itu
Bahwa kala ku pasakkan mata pada dirimu, …..
Dan silam itu mengakar, hingga sampai ku tuliskan, –¬aku pengagummu
Malu. Andai aku tak berujar itu!
Hanya karena pesan singkat itu
Aku banting jiwa dalam alu dirimu, …..
Dan akal ini terbakar, sempat terkulai dalam kata, –aku memang dungu
Haru. Lupakah nanti aku!
Teronggok keruh dalam dialektika jiwa
Dasar manusia tanpa daya!
Untuk rengkuh saja pikir beberapa hasta
NAD, 25 Desember 2009
sama seperti puisi yg itu: puisi yg 'bernyawa'
BalasHapus:)