Kenapa harus ada seminggu, jika selamanya kau siksa luka
Jangan lagi memilikinya, harap pun mau tak hinggap di sana
Makhluk malam tertawa, lalu rayu –sama dengan hina
Tiga puluh malam tak sanggup jadi saksi, bahwa memang ini luka
Tapi tetap kau lukai luka, yang menghilang paksa dibalik tawa
:dan ini yang kau lakukan!
Bahagialah paling sempurna, menanti untuk lukaku semesta
:sudahlah!
Cempaka baru, [02:30/06/03/’10]
‘Pemalu’
sepertinya ini puisi yg pernah saya baca di selebrasi cinta 2010..
BalasHapuslalu secara diamdiam saya kutip untuk status di FB..
entah saya yg salah kutip, atau memang ini yang sedikit diubah, tapi rasanya ada yg berbeda..
puisi yg 'bernyawa'
:)